• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer

ATA ENDE

Catatan Orang Ende

  • Teknologi Informasi
    • IOT
    • Smart Home
    • Server
    • Mac OS
    • Android
  • Otomotif
    • BMW E36
  • DIY
  • Traveling
    • Ende
  • Olahraga
    • Running
  • Rohani
  • Lainnya
  • Privacy Policy
  • About
You are here: Home / Traveling / Menikmati Keindahan Kota Ende dari Bukit Roja

Menikmati Keindahan Kota Ende dari Bukit Roja

April 19, 2021 by lorenz Leave a Comment

Bukit Roja adalah salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi kalau lagi berkunjung ke Kota Ende. Jalan yang berliku-liku dan terjal menuju lokasi akan terbayarkan dengan keindahan pemandangan Kota Ende dari atas puncak bukit. Melihat sunrise dari atas puncak bukit ini benar-benar indah dan instagramable banget.

Kota Ende dari puncak Bukit Roja
Kota Ende dari puncak Bukit Roja

Saat pertama kali melihat instagram teman yang selfie di atas Bukit Roja langsung terpesona bangat sama keindahannya. Sebagai putra daerah yang lahir dan dibesarkan di Kota Ende, saya bertekad untuk pergi ke tempat ini kalau pulang kampung nanti.

Sebagai orang yang suka lari, saya berkeinginan untuk berlari trail ke atas Bukit Roja. Untungnya ada sesama teman hoby lari yang sering trail ke bukit ini. Jadi sebelum pulang kami sudah bikin janjian bareng-bareng ke atas kalau sudah sampai di Ende nanti.

Lokasi Bukit Roja

Bukit Roja terletak pada ketinggian 382m di atas permukaan laut (-8.876714, 121.6440506) dan berada di antara Gunung Meja dan gunung Gunung Ia. Butuh waktu sekitar 30 menit untuk berjalan kaki dari parkiran kaki Gunung Meja.

Untuk menuju ke lokasi, pertama kita harus menuju ke kaki Gunung Meja terlebih dahulu menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua. Di situ terdapat tempat parkir kendaraan roda empat dan roda dua. Dari tempat parkir dilanjutkan dengan tracking atau berjalan kaki melewati kebun singkong dan selanjutnya menelusuri jalan setapak yang terjal dan licin.

Perjalanan Menuju Bukit Roja

Setelah tiba di kota Ende dan membuat janji dengan Van, teman lari saya, kami sepakat untuk tracking ke Bukit Roja pada hari Jumat pagi. Kurang dari pukul 6 pagi saya sudah dijemput menggunakan mobil menuju ke kaki gunung Meja. Keinginan awal sih langsung lari ga perlu pake mobil, paling juga sekitar 2km. Namun karena teman saya tidak punya bayak waktu dan jam 8.30 harus buka toko jadi terpaksa kami mengggunakan mobil.

Tourist information center Gunung Meja
Tourist information center Gunung Meja

Sampai di tempat parkir kaki Gunung Meja, langsung kami lanjutkan dengan tracking berjalan kaki menyelusuri perkampungan warga. Kemudian selepas kampung warga, lanjut menelusuri kebun-kebun singkong untuk kemudian melewati jalan setapak menanjak dan licin berkerikil.

Pada saat kami lewat, posisi jalan setapak sudah dipenuhi dengan semak dan pohon-pohon yang tumbang dihantam badai seroja dua minggu sebelumnya. Hampir beberapa bagian jalan ditutupi ranting-ranting dan semak-semak karena sudah lama tidak dilalui. Info yang saya dapat dari teman saya bahwa sudah berkurang minat orang menuju ke Bukit Roja ini. Awal awal memang sempat booming dan ramai sekali kemudian sepi. Mungkin karena rutenya yang cukup berat dan tidak gampang jadi mengurungkan niat orang untuk pergi ke sana.

Total jarak dari tempat parkir sampai ke puncak bukit sekitar 2km dan total elevasi sekitar 300m. Tidak semua jalur yang dilalui menanjak, ada beberapa meter melewati tempat datar dan kemudian menanjak lagi. Kondisi jalan saat kami lewati sangat licin karena dipenuhi kerikil-kerikil halus bekas hujan. Karena saya tidak menggunakan sepatu trail jadi agak kesusahan karena licin.

Kode etik pendaki
Kode etik pendaki

Kurang lebih setengah perjalanan kami menemui sebuah papan informasi kode etik pendaki, sekedar mengingatkan kita untuk tidak membuang sampah sembarangan ;). Terdapat sebuah spot dengan view yang sangat bagus ke arah Gunung Meja dan Kota Ende. Dan dari spot itu pula kita bisa melihat puncak Bukit Roja yang tebingnya terdapat bebatuan besar.

View Kota Ende
View Kota Ende
Setengah perjalanan
Setengah perjalanan
Setengah perjalanan

Semakin menuju ke atas, jalan semakin terjal dan licin banget. Mungkin karena habis hujan dan banyak kerikil-kerikil kecil yang terbawa air jadi sangat mengurangi grip sepatu. Saya sarankan jangan menggunakan sepatu yang solnya tipis, sebaiknya menggunakan sepatu trail jika ada. Saya sendiri waktu itu menggunakan sepatu New Balance 880V9 yang merupakan sepatu road running. Licinnya bukan main terpaksa harus mengandalkan semak-semak di samping kanan kiri jalan untuk pegangan.

Jalurnya licin bekas hujan

Sekitar 200m sebelum puncak, terdapat sebuah tempat peristirahatan dengan dua buah tenda atau bale-bale dalam bahasa Ende. Biasanya tempat ini orang gunakan untuk beristirahat sejenak. Terdapat pula dua buah papan berisi kata-kata bijak untuk menjaga tata krama dan menduniakan Bukit Roja. Selepas tempat peristirahatan ini, perjalanan dilanjutkan dengan medan terjal dan licin lagi dan dipenuhi pohon-pohon lebat.

Setelah perjalanan kurang lebih 200m, tibalah kami di puncak bukit. Pemandangannya luar biasa indah, jika pernah ke Pulau Padar Komodo, view lanscapenya hampir mirip.Di depannya kita bisa melihat hamparan kota Ende yang dihalangi oleh Gunung Meja dan diapiti laut. Di belakangnya kita bisa melihat Gunung Ia, sebuah gunung api aktif yang pada tahun 1969 lalu pernah menghemburkan awan panas.

View dari puncak bukit roja
View dari puncak bukit
View dari puncak bukit roja
View dari puncak bukit
View dari puncak bukit roja
View dari puncak bukit
View Gunung Ia dari Bukit Roja
Gunung Ia

Perjalanan Pulang

Setelah selfie dan berfoto-foto di atas sekitar 30 menit kami melanjutkan perjalanan pulang. Perjalanan pulang melewati jalur yang sama dengan jalur pergi. Karena jalur yang licin dan berkerikil, perjalanan terasa jauh lebih susah karena harus lebih hati-hati karena menurun. Saya mengandalkan sebuah tongkat kayu dari ranting pohon yang saya pungut sepanjang perjalanan.

Perjalanan pulang kami tempuh dengan waktu yang lebih cepat dari perjalanan pergi, ya iya lah menurun haha. Total jarak yang tercatat di strava sekitar 4.9km sudah termasuk mutar-mutar di atas puncak. Bagi saya pribadi yang sudah sering lari nanjak, perjalanan ke atas bukit tidaklah susah secara effort jantung dan otot. Yang susah adalah menahan diri agar tidak terjatuh karena licin.

Next kami berencana untuk pergi sekali lagi, saya berencana membawa istri dan teman berencana membawa drone. Semoga next time bisa lebih banyak foto-foto lagi. Masih ada spot yang kami lupa untuk selfie, yaitu duduk di atas batu di samping puncak bukit, mengingatkan saya pada spot di Pulau Padar ;).

Oke sekian dulu sharing dari saya, semoga bermanfaat. Salam hangat dari Kota Ende.

Related posts:

  1. Bukit Kezimara, Spot Paralayang Instagramable di Kota Ende
  2. Kembali lagi Ke Bukit Roja (Jilid 2)
  3. Bukit Woloweku, Spot Foto Instagramable di Kota Ende
  4. [DIY] Membuat Sendiri Sensor Level Ketinggian Air Toren dengan Arduino

Filed Under: Ende, Running, Traveling Tagged With: bukit roja, gunung ia, gunung meja, kota ende, tracking

About lorenz

A husband, father, passionate software developer, diy lover, home baker, who loves to learn and create new things.

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

Primary Sidebar

About Me

A husband, father, passionate software developer, diy lover, home baker, who loves to learn and create new things. Read More…

Ende

Bukit Roja Ende Flores

Kembali lagi Ke Bukit Roja (Jilid 2)

May 3, 2021 By lorenz 1 Comment

Bukit Kezimara Ende

Bukit Kezimara, Spot Paralayang Instagramable di Kota Ende

April 29, 2021 By lorenz Leave a Comment

Bukit Woloweku Ende

Bukit Woloweku, Spot Foto Instagramable di Kota Ende

April 26, 2021 By lorenz Leave a Comment

More Posts from this Category

Smart Home

Ip camera hikvision

Cara Online IP Camera CCTV Hikvision

July 28, 2021 By lorenz Leave a Comment

Sonoff Slampher

Cara Menggunakan Sonoff Slampher (Fitting Lampu Otomatis)

July 19, 2021 By lorenz Leave a Comment

Hik-connect

Cara Online CCTV Hikvision dengan Hik-Connect

February 1, 2021 By lorenz Leave a Comment

More Posts from this Category

Tags

ads scanner android arduino berkat rumah bmw bmw e36 bmw m50 bukit roja cctv cooling system electrolux Error 1302 fan belt ffmpeg heart rate hik-connect hikvision home automation Huawei HG8245H5 ibadat pemberkatan rumah Indihome iot ip camera kipas radiator kota ende LAN Port lari m50 mesin cuci openhab raspberrypi running s20 smart home smarthome smart plug sonoff tasmota Telkom tensioner toren air tracking ubuntu USeeTV visco fan

My Strava

Footer

Recent Comments

  • lorenz on Mengatasi BMW E36 Tidak Bisa Distart
  • sar on [DIY] Membuat Sendiri Sensor Level Ketinggian Air Toren dengan Arduino
  • Eriq on Mengatasi BMW E36 Tidak Bisa Distart
  • lorenz on [DIY] Membuat Sendiri Sensor Level Ketinggian Air Toren dengan Arduino
  • lorenz on Diagram Elektrikal Lampu Belakang BMW E36

Galery

Bukit Roja Ende
Bukit Roja Ende
Woloweku Ende
Woloweku Ende
Bukit Kezimara Ende
Bukit Kezimara Ende
Bukit Roja Ende
Bukit Roja Ende
Bukit Roja Ende
Bukit Roja Ende
Bukit Roja Ende
Bukit Roja Ende

Social

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

Copyright © 2025 · Ataende.com