• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer

ATA ENDE

Catatan Orang Ende

  • Teknologi Informasi
    • IOT
    • Smart Home
    • Server
    • Mac OS
    • Android
  • Otomotif
    • BMW E36
  • DIY
  • Traveling
    • Ende
  • Olahraga
    • Running
  • Rohani
  • Lainnya
  • Privacy Policy
  • About
You are here: Home / IOT / [DIY] Aplikasi Water Flow Sensor dan Arduino pada Toren Air

[DIY] Aplikasi Water Flow Sensor dan Arduino pada Toren Air

April 21, 2020 by lorenz 6 Comments

Dengan berkembangnya teknologi IOT, banyak hal-hal baru yang bisa kita kembangkan untuk aplikasi kebutuhan sehari-hari dengan harga yang relatif murah dan komponen yang mudah didapat. Pada tulisan sebelumnya, saya telah membagikan cara untuk membuat sensor ketinggian/level air toren. Pada tulisan kali ini saya mencoba untuk membagikan cara untuk membuat sendiri modul pengukur kecepatan aliran air toren (inlet) menggunakan water flow sensor dan Arduino.

water flow sensor
Water flow sensor

Prinsip Kerja Water Flow Sensor

Sebuah water flow sensor terdiri dari input valve dimana air masuk, rotor dan fan yang akan berputar ketika air mengalir dan hall effect sensor. Hall effect sensor akan mendeteksi perubahan kutub magnet yang menempel pada rotor (utara/selatan) dan mengkonversinya menjadi voltase yang berubah-ubah sesuai kutub mana dari magnet rotor yang dideteksi oleh hall effect sensor.

hall effect sensor

Hall effect sensor merupakan otak dari sensor ini. Pada umumnya hall effect sensor tipe digital dan bipolar yang digunakan. Pada tipe bipolar, kedua kutub , utara dan selatan masing-masing digunakan untuk menaikkan dan menurunkan voltase. Misalnya saat hall effect sensor mendeteksi medan magnet positf (kutub selatan), voltase akan naik menjadi 5V dan ketika mendeteksi medan magnet negatif (kutub utara), voltase akan turun ke 0V. Perubahan voltasie High/Low ini akan menghasilkan pulse yang akan dihitung oleh Arduino melalui interrupt pin.

prinsip kerja water flow sensor

Ok, setelah membahas prinsip kerja water flow sensor diatas, kita lanjut ke aplikasinya pada pengukuran kecepatan aliran air inlet toren. Water flow sensor ini akan dipasang pada inlet toren yang akan terhubung dengan pelampung toren.

Berikut adalah komponen-komponen yang diperlukan

Komponen pipa untuk water flow sensor:

  • Water flow sensor 3/4″
  • Knee drat dalam 3/4″ (1)
  • Sok drat dalam 3/4″ (2)
  • Sambungan pipa / socket reducer 3/4″ ke 1/2″ (1)
  • Pipa 3/4″ 1m
  • Pipa 1/2″ 1m

Komponen modul

  • Arduino Pro Mini 3.3v (bisa diganti jenis lain)
  • Resistor 10K (1)
  • Kabel isi 3 (panjang disesuaikan).

Notes: Ukuran sensor bisa ukuran 1/2″. Jika mengguanakan ukuran 1/2″, knee, sok drat dalam dan pelampung toren pun harus ukuran 1/2″ dan socket reducer tidak diperlukan.

Berikut adalah gambar design pembutan modul water flow sensor:

gamber design

Keterangan:

  • K = Knee drat dalam
  • S1, S2 = Sok drat dalam

Langkah-langkah perakitan:

  • Hubungkan masing-masing ujung water flow sensor ke knee drat dalam (K) dan sok drat dalam (S2).
  • Sambung sok drat dalam S1 dan S2. Ampelas terlebih dahulu pipa yang digunakan untuk sambungan dan gunakan lem pipa untuk menyambungnya.
  • Seal sambungan kedua sok tersebut dengan lem pipa.
  • Jika menggunakan sensor ukuran 3/4″, sambung ujung knee (K) dengan socket reducer. Lubang inlet toren umumnya menggunaakan ukuran 1/2″ oleh karena itu kita membutuhkan socket reducer. Skip langkah ini jika menggunakan sensor ukuran 1/2″
sensor aliran air toren

Langkah-langkah pemasangan pada toren

  • Sambung pipa inlet toren dengan ujung knee drat dalam (K) dari sensor yang berada di dalam toren.(untuk 1/2″) atau
  • Sambung pipa inlet toren ke socket reducer yang terhubung dengan knee (K) (untuk 3/4″)
  • Gunakan lem pipa untuk sambungan di atas.
  • Hubungkan pelampung toren dengan ujung sok drat dalam (S1).
  • Sambung ketiga helai kabel sensor (merah,hitam dan kuning) dan tarik keluar dari lubang inlet toren yang lain. Saya menggunakan tutup inlet toren yang dibor sebagai jalur keluar kabel.
  • Sambungkan kabel sensor ke input pin modul Arduino.

Berikut adalah hasil akhir sensor yang telah terpasang dalam toren

Merangkai Modul Arduino

Modul yang saya gunakan yaitu modul Arduino Pro Mini 3.3v namun anda bisa menggantikannya dengan modul Arduino lain. Schematicnya adalah seperti gambar di bawah:

schematic

Hubungkan ketiga kabel dari sensor ke Arduino sbb:

  • Hubungkan kabel hitam atau negatif (ground) dari sensor ke input pin GND Arduino
  • Hubungkan kabel merah atau positf (arus) dari sensor ke input pin 5V Arduino
  • Hubungkan kabel data ke pull up resistor R1 (10K) dan kemudian ke input pin D2. Gunakan interrupt pin untuk menghitung pulse dari sensor. Untuk daftar interrupt pin pada board Arduino bisa dilihat disini.
  • Hubungkan ujung resistor R1 satunya lagi ke input pin 5V Arduino

Ketika rotor berputar karena ada aliran air yang mendorong fan yang terhubung ke rotor, hall effect sensor akan mendeteksi perubahan medan magnetic dan mengkonversikannya menjadi sinyal digital yang ditangkap sebagai pulse oleh interrupt pin Arduino. Perubahan pulse ini kemudian digunakan untuk menghitung volum liter air yang mengalir per menitnya sesuai dengan spesifikasi frekuensi sensor (Hz) tersebut. Untuk sensor yang saya gunakan, spesifikasi frekuensi sensornya adalah 5.5Hz. Artinya dengan untuk tiap liter air yang mengalir per menit, sensor tersebut menghasilkan 5.5 pulse. Dengan demikian untuk mendapatkan kecepatan aliran air, tinggal membagikan jumlah pulse dengan 5.5.

Rumusnya sbb:

Pulse(Hz) = 5.5 * Q(Flow rate, L/min)
Q(Flow rate, L/min) = Pulse(Hz) / 5.5

Berikut adalah source code untuk menghitung kecepatan aliran air yang mengalir:

volatile int pulse;
int dataPin = 2;
unsigned long lastCountMilis = 0;

void setup() {
  Serial.begin(9600);
  
  pinMode(dataPin, INPUT);
  
  attachInterrupt(digitalPinToInterrupt(dataPin), countPulse, RISING);
}

void countPulse() {
    pulse++;
}

void loop() {
  if (millis() - lastCountMilis > 1000) {
      detachInterrupt(digitalPinToInterrupt(dataPin));
      
      int flow = pulse / 5.5;

      Serial.print(flow, DEC);
      Serial.println(" L/minute");

      lastCountMilis = millis();
      pulse = 0;

      attachInterrupt(digitalPinToInterrupt(dataPin), countPulse, RISING);
    }  
}

Dari code diatas kita bisa menentukan kecepatan aliran air yang mengalir ke dalam toren, dengan memodifikasi rumus diatas, kita juga bisa menghitung volum air yang mengalir selama periode waktu tertentu. Berikut adalah contoh tampilan smarthome Openhab yang terintegrasi dengan sensor kecepatan aliran air, suhu serta ketinggian/level air toren di rumah saya..

Related posts:

  1. [DIY] Membuat Sendiri Sensor Level Ketinggian Air Toren dengan Arduino
  2. Mengenal Port OBD pada BMW Era 80-90an
  3. Cara Pasang Selang Inlet Mesin Cuci Electrolux
  4. DIY Mengganti Water Pump BMW E36

Filed Under: DIY, IOT, IT, Smart Home Tagged With: arduino, hall effect sensor, openhab, smart home, smarthome, toren air, water flow sensor

About lorenz

A husband, father, passionate software developer, diy lover, home baker, who loves to learn and create new things.

Reader Interactions

Comments

  1. Dan says

    June 16, 2020 at 6:25 am

    Selamat siang bang Lorenz,
    Info yang sangat menarik dan saya ingin punya water system diatas

    Kira2 untuk buat system seperti diatas habis dana berapa yaa bang,,,?

    Atau kira2 abang bisa bantu buatkan sehingga saya tinggal pasang,,,?

    Terima kasih bang Lorenz,
    God Bless you

    Reply
    • lorenz says

      June 16, 2020 at 6:39 am

      Halo selamat siang mas Dan,

      Sistemnya untuk apa? apakah untuk sekedar mendapatkan informasi water flow saja atau bagaimana? Kalau sesuai tutorial di atas, paling sekitar 80-90rb untuk water flow sensornya. Pipa2nya paling habis 10-20rb. Untuk pcb boardnya kebetulan saya pake board khusus yang bisa integrasi dgn mysensors. Untuk arduinonya dan partnya sekitar 50rb.

      Bisa sy bantu, paling sy harus tau dulu spek sistemnya seperti apa

      Salam.
      God Bless

      Reply
  2. galih says

    April 16, 2022 at 8:09 am

    halo gan,
    sangat tertarik dengan artikelnya, pengen buat semua alat sudah ada tapi masih bingung hehe

    Reply
    • lorenz says

      April 17, 2022 at 1:28 am

      halo mas Galih, bingung dimananya mas

      Reply
  3. Arda Paitama says

    May 1, 2023 at 10:30 am

    Halo bang lorenz, izin bertanya di alat ini apakah bisa di berikan kontrol PID untuk mengontrol aliran air pada sensor Water flow sensornya

    Reply
    • lorenz says

      May 5, 2023 at 1:34 am

      gak bisa mas, itu water flow sensornya hanya untuk read status flow nya aja

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

Primary Sidebar

About Me

A husband, father, passionate software developer, diy lover, home baker, who loves to learn and create new things. Read More…

Ende

Bukit Roja Ende Flores

Kembali lagi Ke Bukit Roja (Jilid 2)

May 3, 2021 By lorenz 1 Comment

Bukit Kezimara Ende

Bukit Kezimara, Spot Paralayang Instagramable di Kota Ende

April 29, 2021 By lorenz Leave a Comment

Bukit Woloweku Ende

Bukit Woloweku, Spot Foto Instagramable di Kota Ende

April 26, 2021 By lorenz Leave a Comment

More Posts from this Category

Smart Home

Ip camera hikvision

Cara Online IP Camera CCTV Hikvision

July 28, 2021 By lorenz Leave a Comment

Sonoff Slampher

Cara Menggunakan Sonoff Slampher (Fitting Lampu Otomatis)

July 19, 2021 By lorenz Leave a Comment

Hik-connect

Cara Online CCTV Hikvision dengan Hik-Connect

February 1, 2021 By lorenz Leave a Comment

More Posts from this Category

Tags

ads scanner android arduino berkat rumah bmw bmw e36 bmw m50 bukit roja cctv cooling system electrolux Error 1302 fan belt ffmpeg heart rate hik-connect hikvision home automation Huawei HG8245H5 ibadat pemberkatan rumah Indihome iot ip camera kipas radiator kota ende LAN Port lari m50 mesin cuci openhab raspberrypi running s20 smart home smarthome smart plug sonoff tasmota Telkom tensioner toren air tracking ubuntu USeeTV visco fan

My Strava

Footer

Recent Comments

  • lorenz on Mengatasi BMW E36 Tidak Bisa Distart
  • sar on [DIY] Membuat Sendiri Sensor Level Ketinggian Air Toren dengan Arduino
  • Eriq on Mengatasi BMW E36 Tidak Bisa Distart
  • lorenz on [DIY] Membuat Sendiri Sensor Level Ketinggian Air Toren dengan Arduino
  • lorenz on Diagram Elektrikal Lampu Belakang BMW E36

Galery

Bukit Roja Ende
Bukit Roja Ende
Woloweku Ende
Woloweku Ende
Bukit Kezimara Ende
Bukit Kezimara Ende
Bukit Roja Ende
Bukit Roja Ende
Bukit Roja Ende
Bukit Roja Ende
Bukit Roja Ende
Bukit Roja Ende

Social

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

Copyright © 2025 · Ataende.com